Penerapan Gender Analysis Pathway dalam Mengatasi Pernikahan Usia Dini di Desa Margopatut Kabupaten Nganjuk

Abstrak. Pernikahan usia dini masih menjadi masalah serius di Indonesia, terutama di daerah pedesaan. Dalam kegiatan ini kami menganalisis fenomena pernikahan usia dini di Desa Margopatut, Kabupaten Nganjuk, dengan menerapkan Gender Analysis Pathway (GAP). Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi penyebab pernikahan usia dini, mengembangkan program intervensi responsif gender untuk desa tersebut. Melalui analisis GAP, didapatkan bahwa pernikahan usia dini masih didominasi oleh perempuan, dengan beberapa faktor penyebab termasuk rendahnya pemahaman tentang pendewasaan usia perkawinan dan kondisi ekonomi keluarga. Program intervensi yang direkomendasikan termasuk penyuluhan, pelatihan, pemilihan duta genre, dan advokasi untuk penguatan pendidikan dan pelatihan karir bagi perempuan. Kami menyimpulkan bahwa untuk mengatasi pernikahan usia dini diperlukan pendekatan yang responsif gender dan berkelanjutan serta kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait. Analisis GAP ini dapat menjadi landasan bagi pengembangan kebijakan dan program yang lebih efektif dalam mengatasi pernikahan usia dini, dan dapat diajukan dalam kegiatan musyawarah desa.