Korelasi HbA1c, APTT dan PT Pada Pasien Diabetes Militus tipe 2 Sebagai Prediktor Hiperkoagulasi Di Rumah Sakit Umum Gambiran Kota Kediri

Keadaan hiperglikemia koronis pada DM dapat menyebabkan peningkatan kadar faktor bekuan darah, hal ini mempengaruhi sistem hemostasis dan menjadi dasar timbulnya keadaan hiperkoagulasi pada pasien DM, hiperkoagulasi dapat diketahui dengan pemeriksaan terhadap faktor-faktor bekuan yaitu PT dan APTT. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan HbA1c, APTT dan PT Pada Pasien Diabetes Militus Sebagai Prediktor Hiperkoagulasi. Desain pada penelitian ini menggunakan study Cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah 108 pasien DM di Rumah sakit Umum Gambiran Kota Kediri dengan jumlah sampel sebanyak 20 pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Tehnik sampling menggunakan purpossive dengan kriteria inklusi : pasien DM tipe 2 dengan kadar HbA1c > 6,4% dan ekslusi : Pasien DM tipe I, Pasien DM tipe 2 dengan antikoagulan dan pasien DM tipe 2 dengan penyakit liver. Hasil rata-rata kadar HbA1c adalah 9,35 %, kadar maksimal 14% dan minimal 6,5%. Rata-rata waktu PT adalah 12.6 detik dengan waktu paling lama 14,9 detik dan waktu tercepat 10,4 detik. Hasil pemeriksaan APTT memiliki rata-rata 26,2 detik dengan waktu terlama 35,2 detik dan waktu tercepat 22,7 detik. HbA1c dengan APTT tidak memiliki korelasi, hal ini ditunjukkan dengan nilai p-value 0,794 atau >0,05 dan r = 0,062. HbA1c dengan PT terdapat korelasi dengan p-value 0,005atau <0,05 dan tingkat korelasi sedang r =0,598. Kesimpulan penelitian ini adalah pada pasien DM tipe 2 HbA1c tidak berkorelasi dengan APTT, namun berkorelasi positif dengan PT sehinnga dapat diartikan ketika kadar HbA1c meningkat maka waktu PT akan memanjang atau hipokoagulasi