Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pembuatan Hand Sanitizer Berbasis Kearifan Lokal Ekstrak Daun Cengkeh

Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh negara, termasuk Indonesia mengakibatkan perubahan besar, khususnya di bidang kesehatan. Adanya himbauan untuk social distancing dan juga lebih sadar kesehatan seperti mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer setiap mau dan selesai beraktivitas, seperti makan. Hal ini bertujuan untuk membunuh bakteri dan virus. Penggunaan hand sanitizer dapat menjadi solusi apabila tidak ada air bersih yang mudah dijangkau atau lebih praktis digunakan. Peningkatan kebutuhan hand sanitizer menyebabkan kelangkaan hand sanitizer di pasaran, sehingga Masyarakat harus kreatif mencari solusi dari kelangkaan. Upaya yang dapat dilakukan adalah membuat hand sanitizer berbasis kearifan lokal ekstrak daun cengkeh. Desa Blimbing memiliki hasil alam ekstrak daun cengkeh yang belum dimanfaatkan secara optimal. Pada kegiatan PkM pemberdayaan masyarakat ini, warga diberikan edukasi tentang manfaat, cara penggunaan, dan pembuatan hand sanitizer. Pada kegiatan PkM ini diperoleh hasil bahwa warga antusias mengikuti kegiatan PkM dan mampu membuat hand sanitizer menggunakan bahan yang tersedia dengan baik, serta adanya peningkatan pengetahuan tentang hand sanitizer. Peningkatan pengetahuan warga terlihat dari analisis statistik hasil pre test dan post test yang dilakukan dengan nilai rata-rata 33,06 dan 83,61. Berdasarkan hal di atas maka dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan masyarakat dalam pembuatan hand sanitizer berbasis kearifan lokal ekstrak minyak cengkeh dapat meningkatkan pengetahuan warga serta dapat menjadi alternatif di tengah kelangkaan hand sanitizer di pasaran serta dapat meningkatkan kesadaran Masyarakat tentang pentingnya kemandirian kesehatan, khususnya di masa pandemi Covid-19 dan juga dapat menjadi peluang usaha yang potensial.