Effectiveness of Anticoagulants in Reducing D-Dimer Levels in COVID-19 Patients: A Retrospective Study

Penyakit Virus Corona 2019 (COVID-19) adalah infeksi saluran pernapasan akut yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Infeksi SARS-CoV-2 sering dikaitkan dengan gangguan pembekuan darah, baik pada tingkat mikrovaskular maupun makrovaskular akibat hiperkoagulabilitas. Perubahan status pembekuan darah ditandai dengan tingginya kadar D-dimer dan fibrinogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas tiga terapi antikoagulan dalam menurunkan kadar D-dimer pada pasien COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain studi cross-sectional retrospektif. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan penurunan D-dimer yang signifikan antar kelompok perlakuan. Rerata penurunan kadar D-dimer pada pasien yang menerima terapi antikoagulan dengan heparin, enoxaparin, dan fondaparinux masing-masing adalah 1,397 μg/L, 2,607 μg/L, dan 2,855 μg/L. Analisis statistik menunjukkan perbedaan yang signifikan antar kelompok (P<0,05). Dapat disimpulkan bahwa fondaparinux menunjukkan penurunan kadar D-dimer yang lebih besar dibandingkan dengan heparin dan enoxaparin.