Kajian in Silico Daun Sungkai (Peronema canescens) dalam Menghambat Enzim lanosterol 14-α demethylase Jamur Candida albicans

Istiqomah, Nurul and Fatikasari, Safitri and Hutuba, Ariani H. (2023) Kajian in Silico Daun Sungkai (Peronema canescens) dalam Menghambat Enzim lanosterol 14-α demethylase Jamur Candida albicans. Indonesian Journal of Pharmaceutical Education, 3 (1). pp. 131-142. ISSN 2775- 3670

[thumbnail of Similarity] Text (Similarity)
Kajian in Silico Daun Sungkai (Peronema canescens) dalam Menghambat Enzim lanosterol 14-α demethylase Jamur Candida albicans.pdf - Published Version

Download (3MB)

Abstract

Candida albicans (C. albicans) merupakan salah satu jamur penyebab penyakit kandidiasis. C. albicans memiliki enzim Lanosterol 14- α demethylase. Lanosterol 14-α-demethylase memiliki bioaktivitas dalam mengubah lanosterol menjadi ergosterol, sterol khusus yang ditemukan pada membran jamur, yang memediasi permeabilitas dan fluiditas membran. Salah satu cara untuk mengobati penyakit kandidiasis adalah dengan menggunakan tanaman obat tradisional. Tanaman Sungkai (Peronema canescens) dapat dijadikan sebagai obat anti-jamur. Metode In silico dapat digunakan untuk mengembangkan dan memprediksi obat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya interaksi senyawa golongan terpenoid, flavonoid dan fenol pada daun sungkai terhadap Lanosterol 14-α demethylase pada Jamur Candida albicans. Rancangan penelitian yang digunakan adalah pre-eksperimental one-shot case study. Uji toksisitas senyawa menggunakan Software Toxtree. Uji potensi senyawa menggunakan webserver Pass Online. Docking molecular menggunakan Software PyRx. Visualisasi hasil docking menggunakan Software Discovery Studio 2019. Uji Fisikokimia senyawa menggunakan Uji Lipinski. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa yang memiliki resiko toksisitas rendah adalah butanoic, catechol, guaiacol, hidroquinon, isopropanol, methanoic acid, palmitic acid dan phytol. Senyawa yang memiliki aktivitas anti-jamur berdasarkan analisis Pharmaexpert adalah senyawa butanoic acid, genkwanin, guaiacol, hidroquinon, isopropanol, palmitic acid dan phytol. Senyawa yang memiliki ikatan hidrogen serta nilai binding affinity < 10 dan nilai RMSD<2 adalah senyawa butanoic acid, catechol, genkwanin, guaiacol, hidroquinon, isopropanol, methanoic acid, palmitic acid dan quinic acid. Komponen senyawa tersebut diduga dapat menghambat enzim Lanosterol 14-alpha demethylase pada C.albicans. Senyawa yang memenuhi aturan Lipinski adalah senyawa anthocyanin dan genkwanin. Golongan senyawa yang terdapat pada daun Sungkai dan miliki aktivitas antijamur adalah golongan terpenoid, flavonoid dan fenol.

Item Type: Article
Kata Kunci: Candida albicans; Lanosterol 14- α demethylase; daun Sungkai; In silico
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Karya Dosen > Farmasi
Depositing User: admin
Date Deposited: 07 Mar 2025 16:35
Last Modified: 07 Mar 2025 16:35
URI: http://eprints.iik.ac.id/id/eprint/475

Actions (login required)

View Item
View Item