Penetapan Kadar Kuersetin pada Obat Herbal yang Mengandung Ekstrak Tempuyung (Sonchus arvensis) Menggunakan KLT Densitometri

Kuersetin merupakan senyawa marker utama pada ekstrak Sonchus arvensis, yang menunjukkan aktivitas nefrolitiasis. Masing-masing ekstrak mengandung satu senyawa marker. Untuk kontrol kualitas obat herbal, metode kromatografi lapis tipis (KLT) telah dikembangkan dalam penelitian ini dengan menggunakan kuersetin sebagai marker fitokimia. Untuk menetapkan kadar kuersetin pada obat herbal. Penetapan kadar kuersetin dilakukan dengan cara menentukan komposisi fase gerak, panjang gelombang analisis, waktu penjenuhan bejana, jarak elusi dan volume penotolan. Parameter yang diamati pada optimasi metode dan uji stabilitas yaitu area, faktor retardasi (Rf), bentuk puncak dan resolusi (Rs). Komposisi fase gerak terpilih yang menghasilkan pemisahan yang baik dan bentuk puncak yang simetris yaitu kloroform: metanol: diklorometana : asetonitril : asam format (6 : 2 : 2 : 0,05 : 0,05 v/v/v/v/v) dengan panjang gelombang 335 nm, waktu penjenuhan bejana 30 menit, jarak elusi 8 cm, volume penotolan 10 µL dan Rf 0,48. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada faktor yang berpengaruh secara signifikan sehingga metode dapat diaplikasikan untuk penetapan kadar kuersetin dalam obat herbal. Data penelitian menunjukkan bahwa kadar pada kuersetin 3,26%.