Analisis Kejadian Interaksi Obat pada Pasien Skizofrenia di RSUD Dr. Iskak Tulungagung

Abstrak. Skizofrenia merupakan sindrom dengan berbagai etiologi, hasil akhir yang berbeda tergantung pada perjalanan penyakit kronis, dan keseimbangan fisik, genetik juga berpengaruh di negara tersebut. Pasien skizofrenia memiliki gejala psikotik, sehingga psikofarmaka utama yang diberikan pada pasien skizofrenia adalah antipsikotik. Pengobatan utama untuk skizofrenia adalah obat antipsikotik, banyak pasien skizofrenia yang menerima terapi kombinasi dengan obat antipsikotik. Interaksi obat umumnya mengacu pada perubahan respons obat yang diakibatkan oleh paparan pasien terhadap obat atau zat lain. Tingkat keparahan interaksi yang mungkin terjadi penting untuk mengevaluasi risiko dan manfaat pengobatan alternatif. Tingkat keparahan diklasifikasikan menjadi tingkat keparahan ringan (efek yang ditimbulkan biasanya ringan), tingkat keparahan sedang (efek baru dapat menyebabkan keparahan penyakit pasien), dan tingkat keparahan berat (dapat mengancam jiwa atau dapat menyebabkan kerusakan permanen). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi obat dan pola pengobatan terkait interaksi farmakokinetik dan farmakodinamik pada pasien skizofrenia di RSUD Iskak Tulungagung. Metode penelitian menggunakan analitik dengan pengambilan data secara retrospektif. Sampel penelitian terdiri dari 48 responden dengan kategori ringan (2%), sedang (78%), dan berat (20%). Hasil penelitian menunjukkan adanya potensi interaksi obat berupa potensi farmakodinamik (97%) yang lebih mendominasi dibandingkan potensi farmakokinetik (3%).